
LEGENDA DESA
Asal mula desa Uko dimulai pada tahun tahun sebelum Indonesia merdeka. Desa Uko pada saat itu masih menjadi satu dengan Kampung Prayon dan dipimpin kepala kampung yang pada saat itu dipimpin oleh bapak Nenu yang juga dibentuk dan diangkat oleh Kolonial Belanda. Untuk mempermudah jalannya pemerintahan kampung maka pada tahun 1941 kolonial Belanda memecah kampung Prayon menjadi dua yaitu Prayon dan Uko lama. Untuk wilayah Uko di pimpin oleh bapak Sadi
Sedangkan nama desa Uko sendiri di ambil dari nama sungai yang berada di desa uko yaitu sungai Uko. Nama sungai Uko sendiri sudah ada sejak jaman Kerajaan Sadurangas.
Pada tahun 1951 kepala kampong diganti oleh asisten wedana, dan ditunjuk kepala kampong baru yaitu bapak Liung. Kepimpinan bapak Liung sampai tahun 1953, selanjutnya diangkatlah bapak Kemis sebagai kepala kampong baru dengan masa kepemimpinan sampai tahun 1955.
Pada tahun 1955 menggantikan bapak Kemis, diangkat bapak Leo sebagai kepala kampong. Pada masa kepemimpinan Bapak Leo inilah kampung Uko di pindahkan kebawah di karenakan pada saat itu terdengar informasi akan adanya serbuan ke kampung Uko lama oleh sekelompok pemberotak gerombolan. Akhirnya menjadilah wilayah kampung Uko yang sekarang sedangkan wilayah perkampungan Uko yang ditinggalkan sering disebut dengan Uko lama.
Selanjutnya pada tahun 1958 di angkat lagi oleh asisten wedana seorang kepala kampung yang baru yaitu bapak Talor di karenakan kepala kampung yang lama meningal dunia. Masa kepala kampung Talor memimpin sampai pada tahun 1961. Setelah tahun 1961 di gantikan lagi oleh bapak Tubey karena kepala kampung lama tutup usia dan bapak Tubey sendiri memimpin sampai tahun 1967. Selanjutnya pada tahun 1967 bapak Tubey di ganti oleh bapak Maskur.
Pada setengah perjalanan kepemimpinan bapak Maskur inilah terjadi perubahan bentuk pemerintahan yaitu yang mulanya kepala kampung menjadi kepala desa sampe sekarang yang berarti juga bentuk kampong menjadi desa. Bapak Maskur memimpin sampai tahun 1997. Pada saat itu sekretaris desa bapak Ritum lansung diangkat menjadi penjabat sementara (Pjs) selama satu tahun yaitu 1997-1998 dan tahun selanjutnya tahun 1998-1999 dilanjutkan Penjabat sementara (Pjs) oleh bapak Sariyadi.
Pada jaman bapak Sariyadi ini lah pertama kali di adakan pemilihan kepala desa (pilkades) dengan membawa semangat reformasi yang digaungkan oleh para elit bangsa yang ditandai dengan mundurnya bapak Soeharto dari kursu kepresidenan sebagai tanda. Pilkades pertama kali ini diikuti oleh dua orang calon yaitu bapak Maskur dan Sugiman dan dimenangkan oleh bapak Sugiman.
pemilihan anggota legislatif di DPRD Tingkat 2 kabupaten Paser. Untuk menggantikannya diangkatlah penjabat sementara (Pjs) yang berasal dari sekretaris desa yaitu bapak Ritum. Selanjutnya pada tahun 2009 penjabat sementara (Pjs) megadakan pilkades kedua yang di ikuti tiga orang calon yaitu bapak Maskur, Bapak Buari, dan ibu Sumiati dan dimenangkan oleh bapak Buari.
Bapak Buari memimpin desa Uko selama enam tahun samapi pada tahun 2014. Bulan ferbuari 2014 bapak Camat Muara Komam megangkat penjabat sementara (Pjs) yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil Kecamatan yaitu ibu Hj. Salawati. Hj. Salawati mendapatkan dua kali pengakatan karena adanya perubahan peraturan yang mengharuskan desa melaksanakan pilkades secara serentak pada tahun 2016. Pada pertengahan 2017 BPD membetuk panitia pilkades yang ketiga yang di ketuai oleh bapak Ari. Pada pilkades yang ketiga ini di ikuti oleh delapan bakal calon kades yang kemudian di seleksi oleh BPMPD Kab. Paser menjadi lima calon kades yaitu bapak Ardiyansah, bapak Abni, bapak Rosehan Anwar, bapak Sunarto, dan ibu Ramallyah. Pada pilkades tahun tersebut di menangkan oleh ibu Ramallyah, SE untuk masa bakti 2017 – 2023.
Pada pertengahan 2022 BPD membetuk panitia pilkades yang keempat yang di ketuai oleh bapak Ardiansyah. Pada pilkades yang keempat ini di ikuti oleh tiga bakal calon kades yaitu bapak F. Muslim, bapak Dedi Suhadi, dan bapak Ali Mualana. Pada Tahun tersebut terpilih Bapak Ali Maulana selaku kepala Desa Uko periode tahun 2023 – 2029 kemudian di laksanakan Pelantikan di laksanakan Pelantikan Kepala Desa dan dilantik Bupati Paser.
Perkembangan Pemerintahan Desa Uko selama kurang lebih 82 Tahun tahun terbentuk telah 6 (enam) kali pergantian Pemerintah Desa yang terdiri 4 (empat) kali pemilihan kepala Desa dan 5 (lima) kali dijabat oleh penjabat.
kepala desa. Berikut nama-nama kepala desa yang telah menjabat di Desa Uko, tergambar dalam table berikut:
NO |
NAMA |
JABATAN |
MASA JABATAN |
1 |
Sadi |
Kepala Kampong di bagi |
1941-1951 |
2 |
Liung |
Kepala Kampong Pengganti |
1951-1953 |
3 |
Kemis |
Kepala Kampong Pengganti |
1953-1955 |
4 |
Leo |
Kepala Kampong Pengganti |
1955-1958 |
5 |
Talor |
Kepala Kampong Pengganti |
1958-1961 |
6 |
Tube |
Kepala Kampong Pengganti |
1961-1967 |
7 |
Maskur |
Kepala Desa/ Kampong Pengganti |
1967-1997 |
8 |
Ritum |
Pjs. Kepala Desa |
1997-1998 |
9 |
Sariyadi |
Pjs. Kepala Desa Penyambung |
1998-1999 |
10 |
Sugiman |
Kepala Desa Uko Terpilih |
1999-2008 |
11 |
Ritum |
Pjs. Kepala Desa di angkat |
2008-2009 |
12 |
Buari |
Kepala Desa Uko Terpilih |
2009-2014 |
13 |
Hj. Salawati, S.Sos |
Pjs. Kepala Desa di angkat |
2014-2017 |
14 |
Hj. Ramallyah, SE |
Kepala Desa Uko Terpilih |
2017-2023 |
15 |
Ali Maulana |
Kepala Desa Uko Terpilih |
2023-2029 |
SEJARAH DESA
Peristiwa baik dan buruk yang terjadi di Desa Uko tergambar dalam table berikut:
NO |
TAHUN` |
PERISTIWA BAIK |
PERISTIWA BURUK |
1 |
1941 |
Di baginya kampung Prayon, Uko |
Masjid dijajah Belanda |
2 |
1951 |
Penggantian kepala kampung kedua dan sudah merdeka |
Kepala kampung pertama meninggal |
3 |
1955 |
Masyarakat Uko dipindahkan dari Uko lama ke Seruit |
Akan diserbunya kampung Uko oleh gerombolan |
4 |
1956 |
Masyarakat Uko pindah ke Jekutan dan Muara Sentiung |
Paceklik/gagal panen |
5 |
1997 |
Biji emas mudah dicari |
Hutan dan kebun habis di lahap api |
2 |
1998 |
Pohon lombok tumbuh di mana-mana setelah kebakaran |
Masyarakat gagal panen padi dikarenakan kemarau panjang |
3 |
1999 |
Pilkades pertama pemilihan langsung |
Banjir besar memutus jembatan gantung Uko |
4 |
2002 |
Jembatan gantung Uko yang baru selesai |
Jembatan gantung Uko putus dan memakan korban luka-lika |
5 |
2003 |
Pembagian bibit karet, rambutan, salak, durian dan sukun. |
Angin ribut |
6 |
2004-2005 |
Pembagian sapi ternak |
- |
7 |
2006 |
Pemberian rumah Layak huni pertama |
- |
8 |
2011 |
Pembagian bibit karet |
Jalan poros rusak parah |
9 |
2012 |
Mendapat sapi kurban dari Bupati |
- |
10 |
2013 |
Mendapat sapi kurban dari Bupati/CSR |
Meninggalnya Sekdes yang sangat berpengalaman |
11 |
2014 |
Jalan poros mulai di cor |
- |
12 |
2015 |
Penen padi yang melimpah |
Kebakaran hutan dan kebun masyarakat |
13 |
2016 |
Masyarakat dapat bantuan mesin perontok dari Desa |
Gagal panen karena banyak hama ulat |
14 |
2021 |
- |
Meninggalnya Kaur keuangan (Bendahara) |
15 |
2022 |
- |
- |